Praktikum VIII(Fiber Optik)

 NAMA    : Muhammad Ridha Lesmana

NIM         : 2211016310013

  Hasil & Pembahasan Praktikum :

Hasil dari praktikum Fiber Optik kali ini yaitu kita diapat mempraktekkan bagaimana cara membuat sebuah kabel fiber opting yang baik dan benar. Mengikuti setiap langkah-langkah dengan baik untuk merakit sebuah kabel fiber optik yang menyalurkan data dengan baik. Melaksanakan prosedur penggunaan alat dan bahan secara benar.

Prosedur Praktikum :

  1. Menyiapkan alat dan bahan yaitu,

Tang Potong
Kabel Fiber Optik
Splicer
Optical Power Meter
Senter Laser
Fiber Cleaver(Alat potong kabel)
Tang Fiber
Converter
Alkohol
Tisu
Fast Connector
 
Penguat Kabel

  1. Merakit Kabel Fiber Optic

1. Pertama yang dilakukan yaitu kupaslah kabel menggunakan Fiber Cleaver

2. Kemudian bersihkan kabel menggunakan tang fiber

3. Setelah itu bersihkanlah kabel menggunakan tisu yang diberi alcohol. Berhati hatilah saat membersihkan kabel karena dapat melukai tangan jika memegang langsung serat fiber.

4. Kemudian hubungkan kabel fiber yang sudah dibersihkan ke Fast Connector. Potong ujung kabel agar rata. Dorong kabel hingga mentok kemudian putarlah pengunci konektor agar kabel terkunci dengan baik.


5. Lakukanlah pengujian kabel menggunakan senter laser untuk melihat pada pancaran cahaya pada kabel fiber optik.

6. Setelah itu gunakan optical power meter untuk mengetahui seberapa besar redaman pada kabel tersebut. Jika redamannya -10 berarti kabel tersebut layak di gunakan, sebaliknya jika dibawah -10 maka kabel tersebut kualitasnya kurang baik.

  1. Menyambungkan Kabel Fiber Optic

                         1.       Kupas meggunakan  dan bersihkan kedua ujung kabel menggunakan tisu yang ditetesi alkohol.



                         2.       Untuk meratakan potong kedua ujung masing masing kabel  menggunakan Fiber Cleaver.

                         3.       Jika sudah sesuai maka masukkan kabel fiber optik tadi kedalam mesin spicer, sebelum itu masukkan penguat kabel pada salah satu sisi kabel terlebih dahulu. Pastikan potongan kabel sudah rata, jika tidak, maka tidak dapat di proses oleh mesin splicer.

                         4.       Setelah itu nyalakan mesin splicer, Pastikan splicer berada di tempat yang stabil dan tidak bergerak. Masukkan ujung serat optik yang akan digabungkan ke dalam splicer dengan hati-hati. Pastikan serat optik terletak pada posisi yang benar dan tidak ada serat yang patah atau terjepit.

                         5.       Masukkan ujung serat optik yang akan digabungkan ke dalam splicer dengan hati-hati. Pastikan serat optik terletak pada posisi yang benar. Tekan tombol start pada splicer untuk memulai proses splicing kedua ujung kabel.

                         6.       Kemudian lakukan pemanasan pada penguat kabel dengan membuka penutup pemanas pada Splicer(biasanya terletak di bagian belakang) dan masukkan kabel fiber yang penguat kabel berada di bagian penyambungan kabel sebelumnya lalu tutup penutup pemanas. Aktifkan pemanas kabel dan biarkan kabel terpapar panas selama beberapa detik. Setelah selesai diamkan beberapa saat untuk mendinginkan kabel, pastikan tidak langsung menyentuh kabel setelah dipanaskan

                         7.       Jika telah selesai maka dapat dilakukan uji coba pada kabel tersebut.


Diagnosa dan Troubleshooting Masalah :

  1. Saat melakukan pengupasan kabel harus teliti agar dapat menghasilkan kabel yang baik.
  2. Saat melakukan pembersihan sebaiknya menggunakan tisu yang ditetesi alkohol agar tidak melukai tangan akibat serat fiber optic.
  3. Pemotongan kabel selalu diperhatikan agar hasilnya rata dan dapat dimasukkan ke mesil splicer dan fast konektor.
  4. Untuk mendapatkan hasil yang baik selalu ikuti prosedur yang sudah diberikan.

Jika kabel menghasilkan redaman yang tinggi kita dapat mengulang proses agar menghasilkan kabel yang baik


Kesimpulan dan Hasil Praktikum :

                 Pembuatan kabel fiber optik membutuhkan langkah-langkah teliti dan hati-hati. Penggunaan alat dan bahan yang tepat sangat penting. Pemeriksaan visual dan pengukuran dengan senter laser dan optical power meter membantu memastikan kualitas kabel. Penyambungan kabel memerlukan pembersihan dan pemotongan ujung yang tepat, serta penggunaan mesin splicer dan pemanasan dengan penguat kabel. Diagnosa dan troubleshooting penting untuk mengatasi masalah seperti pengupasan yang tidak tepat atau redaman yang tinggi. Dengan mengikuti prosedur yang benar, menggunakan alat dan bahan yang sesuai, serta melakukan diagnosa dan troubleshooting, kualitas kabel fiber optik yang baik dapat dicapai.


Comments

Popular posts from this blog

PRAKTIKUM I (Implementasi LAN)

Praktikum IX (NS3 Part 1)